Adsense Indonesia
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Thursday, December 9, 2010

Rendang Padang

Ingredients:
1 ½ pounds of beef
12 cups coconut milk from 3 coconuts
2 seed kandis acid
1 stalk lemongrass, crushed
1 sheet turmeric leaf
Two lime leaves
Salt to taste

Blend:
1 ounce red chili
15 pieces red onion
6 cloves garlic
5 pieces of hazelnut
2 cm ginger
3 cm laos (which need not be crushed, just in keprak only)

How to cook:
~ Meat is cut according to taste.
~ In a frying pan: boil coconut milk with spices are blended plus leaves and kandis acid.
~ Stir continuously until thickened for santannya not broken. When it started out oil inputs pieces of meat
~ Stir again and cook on medium heat. If you want to reduce the heat discolored.

Tips:
- A little extra for the recipes they will be (so much better, be on test):
* 1kg of meat, coconut milk 3 eggs made thick, so if 1.5 kg should be 5 coconuts.
* Plus 3 bay leaves, also to be added 2 stalks lemon grass, lime leaves added into 4 pieces
* Plus 2 tablespoons toasted coconut shavings that have been finely ground (to get out of oil)
* A little sugar, if liked
* If you want to feel more full of spices, chilli, garlic & red may be added again
* To be more pervasive marinade, you should first diungkep meat along with all the spices & leaves, dried meat after a new water input coconut milk, stirring continuously until boiling. Reduce the heat and cook until bermiyak (black) with occasional stirring to prevent sticking and uneven ripening.

- Incidentally if you make rendang I also put a little sour kandis, but not a sour taste at all really (times less the same sense of seasoning and coconut milk), because most acidic kandisnya 2 or 3 seeds. They say hell, acid can also function as a natural preservative?

- Sometimes there are people who say what if cooked rendang can not black like rendangnya Minang people. My mother said, so rendang can be black, the keys do not use turmeric. If you use saffron, let cook over low heat too long, rendang still looks red (as kalio).

- In order dedaknya much, also have a lot of coconut milk. Squeeze the coconut milk for the rendang, the first juice should not be added to the water first. Squeeze the coconut with a cloth / special napkin, so that the starch out.

- My family recipe, the main measure:
1 kg of meat, 4 coconuts (if in Batam = 2kg), 1 ounce chili grind. The size of cuts of meat fit for rendang, 1 kg = 25-30 pieces, cut to the fiber so as not to quickly destroyed when cooked.

- If the type of meat is a quick tender, do not be too quick inclusion, simply in the mix with herbs to seep in advance and left in place for half an hour, just after the coconut milk that has been put out the oil.

--o0o--

Indonesian Version.
Bahan:
1 ½ kilo daging sapi
12 gelas santan dari 3 butir kelapa
2 biji asam kandis
1 batang serai, memarkan
1 lembar daun kunyit
2 lembar daun jeruk purut
Garam secukupnya

Haluskan:
1 ons cabe merah
15 buah bawang merah
6 siung bawang putih
5 buah kemiri
2 cm jahe
3 cm laos (yang ini tidak perlu dihaluskan, cukup di keprak saja)

Cara membuat:
~ Daging dipotong sesuai selera.
~ Dalam wajan: rebus santan dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan plus daun-daun dan asam kandis.
~ Aduk terus sampai mengental agar santannya tidak pecah. Kalau sudah mulai keluar minyak masukan potongan-potongan daging
~ Aduk terus dan dimasak dengan api sedang. Kalau mau dihitamkan kecilkan apinya.

Tips :
- Sedikit tambahan untuk resep tsb (supaya lebih enak,boleh di test):
* 1kg daging, kelapanya 3 butir dibuat santan kental, jadi kalau 1,5 kg sebaiknya 5 butir kelapa.
* Ditambah 3 lembar daun salam, juga untuk serai ditambah jadi 2 batang, daun jeruk ditambah menjadi 4 lembar
* Ditambah 2 sdm kelapa parut sangrai yang sudah digiling halus (sampai keluar minyak)
* Sedikit gula, bila suka
* Kalau ingin rasanya lebih sarat bumbu, cabe, bawang putih & merahnya boleh ditambah lagi
* Supaya lebih meresap bumbunya, sebaiknya daging diungkep dulu bersama dengan semua bumbu & daun, setelah air dagingnya kering baru masukan santan, diaduk terus sampai mendidih. Kecilkan api, masak sampai bermiyak (hitam) dengan sekali-sekali diaduk agar tidak lengket & matangnya merata.

- Kebetulan kalau bikin rendang saya juga memasukkan sedikit asam kandis, tetapi rasanya tidak menjadi asam sama sekali kok (kali kalah sama rasa bumbu dan santannya), soalnya paling asam kandisnya 2 atau 3 biji. Kata orang sih, asam juga dapat berfungsi sebagai pengawet alami?

- Kadang ada orang yang bilang kenapa kalau masak rendang tidak bisa hitam seperti rendangnya orang Minang. Ibuku bilang, supaya rendang bisa hitam, kuncinya jangan pakai kunyit. Kalau pakai kunyit, biar masaknya lama dengan api kecil pun, rendang tetap kelihatan merah (seperti kalio).

- Supaya dedaknya banyak, santan juga harus banyak. Memeras santan untuk rendang, perasan pertama sebaiknya jangan ditambahkan air dulu. Peras kelapa dengan menggunakan kain / serbet khusus, supaya patinya keluar.

- Resep keluargaku, takaran utamanya :
1 kg daging, 4 butir kelapa (kalau di Batam = 2kg), 1 ons cabe giling. Ukuran potongan daging yang pas utk rendang, 1 kg = 25-30 potong, potong sesuai seratnya supaya tidak cepat hancur waktu dimasak.

- Kalau jenis dagingnya yang cepat empuk, jangan terlalu cepat dimasukkan, cukup di aduk dengan bumbu supaya meresap lebih dahulu dan didiamkan 1/2 jam, baru masukkan setelah santan yang telah keluar minyaknya.


Original Indonesia Read More......

Tuesday, November 30, 2010

Ngarai Sianok / Sianok Canyon (West Sumatra, Indonesia)


A beautiful valley which is located in Mount Singgalang become an icon of tourism mainstay of West Sumatra Province. Sianok canyon, the name of this beautiful valley at the border town of Bukittinggi, District IV Koto, Agam regency, West Sumatra. Magnificent stretch of steep valley extending up to 15 kilometers. Width with a depth of 200 meters to 100 meters cliff.
Because flowed "Trunk Sianok" which means crystal clear river, canyon or valley called Canyon Sianok. Sianok rod can now be forded by using the canoe and kayak yg disaranai by a water sports organization "Qurays". The route taken is from village to village Sitingkai Lambah Stem Palupuh for approximately 3.5 hours.

Sianok canyon elongated and meandering as the southern border town of Canyon Koto Gadang reached the canyon Sianok Six Tribe, and ends at Palupuh, is part of the fault which divides the two island of Sumatra. Fault Fault famous by the name Semangko (shaped like a watermelon cut open) is to form a steep wall, even perpendicular and form a green valley - the result of decreased movement of earth crust (sinklinal) - which fed the water is crystal clear Sianok Trunk. In the Dutch colonial era, this gap also called buffalo sanget, because of the many free-living wild buffalo in the bottom of the canyon.

Sianok canyon is also often referred to as the "Dream Land of Sumatra 'has a fascinating natural scenery and the air is so cool. Like a velvet blanket of green surrounded by beautiful hills, this is the appearance of this beautiful valley when viewed from above. On the hills in the canyon Sianok grow rare plants such as Rafflesia or carrion flowers, medicinal plants, and so forth. At the bottom of the gorge you can stroll leisurely, greet the locals who live in settlements in the surrounding area. You also can find a variety of fauna in the canyon Sianok like long-tailed monkey, siaman, hoop, deer, wild boar, leopard, and tapirs.

If you enjoyed from Panorama Park is deliberately constructed by local governments in the area of Bukit Tinggi, the beauty of the canyon Sianok looks incredible. From the Panorama Park is also a lot of local and foreign tourists enjoying the sun rises and sets on the canyon Sianok. Its beauty is so striking and is a good target for professional and amateur photographers and painters to mengabadikannya nature.


When the sun rose the heavens parted and emerged from the crevices of canyon slopes with blinding light, or when "the king's day" was getting dusk fell, leaving traces of orange on the side of the canyon walls, is the beautiful scenery that is very dear to miss.

If you want to enjoy the beauty of the canyon from Panorama Park, just pay a levy of Rp 3,000 per person. In Panorama Park, visitors can also enjoy the tourist sites in underground holes Japan Sianok canyon area. Only need to pay more guides about Rp 20,000. The location of this Japanese hole about 40 feet below ground. The hole was founded in 1942-1945 by local populations on the orders of Japanese soldiers forced. In the underground passage, there were 21 small alley. Among them was the ammunition storage hall, kitchen, jail, courtroom, torture chamber, where reconnaissance, where the ambush, and escape door.

To reach the canyon Sianok Panorama Park which is about 1 km from the center of Bukittinggi (Clock Tower area and Upper Market) can be done by using a vehicle or on foot while enjoying the cool air of Bukittinggi. Stunning canyon scenery can be enjoyed from there as he saw agility canyon monkeys that live freely in the Park area.

A number of airlines providing scheduled flight from Jakarta to Minangkabau International Airport, Padang. From Padang, Bukittinggi, a distance to 90 km can be reached by using a rental car or minibus.

--o0o--

INDONESIAN VERSION
Sebuah lembah indah yang terletak di Gunung Singgalang menjadi ikon pariwisata andalan Provinsi Sumatera Barat. Ngarai Sianok, nama lembah elok ini berada di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bentangan megah lembah terjal memanjang hingga mencapai 15 kilometer. Lebarnya 200 meter dengan kedalaman jurang sampai 100 meter.

Karena dialiri "Batang Sianok" yang artinya sungai yang jernih, ngarai atau lembah ini disebut Ngarai Sianok. Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam


Ngarai Sianok memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh, merupakan bagian dari patahan yang membelah dua Pulau Sumatera. Patahan yang terkenal dengan nama Patahan Semangko (bentuknya bagaikan semangka dibelah) ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Batang Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.

Ngarai Sianok yang juga kerap disebut sebagai “Dream Land of Sumatera” memiliki panorama alam yang sangat mempesona dan udaranya begitu sejuk. Laksana selimut beludru hijau dikelilingi perbukitan asri, inilah penampakan lembah indah ini bila dilihat dari atas. Pada bukit-bukit di Ngarai Sianok tumbuh tanaman langka seperti Rafflesia atau Bunga Bangkai, tanaman obat-obatan, dan lain sebagainya. Di dasar ngarai Anda bisa berjalan-jalan santai, menyapa penduduk setempat yang tinggal di area permukiman di sekitarnya. Anda pun dapat menjumpai fauna beragam di Ngarai Sianok seperti monyet ekor panjang, siaman, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan tapir.

Jika dinikmati dari Taman Panorama yang sengaja dibangun oleh pemerintah daerah di bagian kawasan Bukit Tinggi, keindahan Ngarai Sianok tampak sangat luar biasa. Dari Taman Panorama tersebut pula banyak wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati matahari terbit dan tenggelam di Ngarai Sianok. Keindahannya begitu menakjubkan dan merupakan target yang bagus bagi fotografer profesional maupun amatir serta pelukis alam untuk mengabadikannya.

Ketika matahari terbit menyibak langit dan muncul dari celah-celah lereng ngarai dengan cahaya menyilaukan, atau saat “sang raja siang” itu bersiap rebah menjelang senja dengan meninggalkan jejak-jejak jingga di sisi dinding ngarai, merupakan pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Bila Anda ingin menikmati keindahan ngarai dari Taman Panorama, cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang. Di Taman Panorama, pengunjung juga dapat menikmati pula lokasi wisata Lobang Jepang di bawah tanah kawasan Ngarai Sianok. Hanya saja perlu membayar biaya pemandu lagi sekitar Rp 20.000. Letak Lobang Jepang ini sekitar 40 meter di bawah tanah. Lubang ini didirikan pada 1942-1945 oleh penduduk-penduduk setempat atas perintah paksa tentara Jepang. Di dalam lorong bawah tanah, terdapat 21 lorong kecil. Di antaranya ada lorong penyimpanan amunisi, dapur, penjara, ruang sidang, ruang penyiksaan, tempat pengintaian, tempat penyergapan, dan pintu pelarian.

Untuk mencapai Taman Panorama Ngarai Sianok yang berjarak sekitar 1 km dari pusat Kota Bukittinggi (kawasan Jam Gadang dan Pasar Atas) dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki sembari menikmati kesejukan udara Bukittinggi. Pemandangan Ngarai yang memukau bisa dinikmati dari sana seraya melihat kelincahan monyet-monyet ngarai yang hidup bebas di kawasan Taman tersebut.

Sejumlah maskapai penerbangan menyediakan jadwal terbang dari Jakarta ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Dari Padang, menuju Bukittinggi yang berjarak 90 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan sewa atau minibus.

Original Indonesia Read More......

Wednesday, November 24, 2010

Topeng Monyet (Ronggeng Monyet)


Topeng Monyet or Ronggeng Monyet its ussually indonesian people call Monkey Ronggeng or monkey mask, monkey Doger, ledhek kethek, comedy monkey Show. Or the monkey term is show that everything is the same which shows monkeys perform a variety of attractions agility. Ride motorcycles, trade meatballs, use a mask, take pole, using umbrellas, and many more other attractions. A more complete there are also attractions along with other animals like riding a dog.
Originally monkey mask is a traditional art which is known in various regions in Indonesia. Performing monkey mask can also be found in India, Pakistan, Thailand, Vietnam, China, Japan, and Korea. This type of art involves a handler who trained monkey to do various activities that mimic human behavior, such as wearing apparel, dress up and go shopping. Monkeys used in Indonesia usually are species Macaca Fascicularis or sometimes called "crab eating monkey" or "long tailed monkey."
Show the people that are cheap usually around the village with a team of 3-4 people kekampung, a trainernya and other helpers to play drum music and so on. The pay if the full spectacle of IDR 15,000 UNTIL 20,000. But after the players (monkey) sent around asking for donations from the audience. Once their performance can sometimes raise money forty to fifty thousand. Income per day multiplied live alone.
Monkeys who do the attractions are accompanied by music played if one or several people. Musical instrument that is played is usually a small drum played with one hand while his other hand holding the leash monkey. The show played in a round from one place to another in the residential neighborhood. The audience is mostly children. Therefore, the arrival of a monkey mask troupe is always welcomed by the children. The excitement of these children become sustenance for the entourage monkey mask. Saweran money from the citizens is the source of their livelihood support his family.

Warning / Danger threat if they see this show.
Performing monkey mask can cause harm due to physical contact between monkeys with the audience - for example, monkey scratching audience. Some contacts can be at risk of being bitten, scratched, etc..
In a study conducted by Lisa Jones Engel and colleagues from the Primate Research Center, University of Washington, United States, which examined blood from 20 macaque monkey mask in Jakarta. They found that about half of the monkeys tested positive for simian foamy the virus (SFV), a retrovirus identified in primates that do not transmit disease in humans. Two of the monkeys that tested positive for simian retrovirus (SRV), which can be transmitted to humans. Both SRV and SFV are retroviruses, which typically moves slowly in the body of its host, thus requiring an annual time before doctors know the effects of the virus.

Also examined a monkey tested positive for the virus simian T-cell lymphotropic, believed to be HTLV virus, the primate ancestor virus infectious to humans, later known to cause leukemia. A monkey tested positive for herpes B virus, known as CHV-1, which rarely infect humans. However, from 40 cases in humans, 80% of the average fatal.
Learning in a lot of research in Africa, Engel also suspect the possibility of a monkey comforter so intermediaries HIV - cause AIDS in humans. For preventive action, monkey body fluids should not be affected by body part injured when a monkey bite or scratch the skin.

Good information and tips on a separate record for you.

---o0o---

Indonesian Version
Topeng monyet alias ronggeng monyet, topeng monyet, doger monyet, ledhek kethek, komedi monyet atau dalam bahasa kerennya monkey show itu semuanya adalah sama yaitu pertunjukkan monyet melakukan berbagai atraksi ketangkasan. Naik motor2an, dagang bakso, pake topeng, bawa pikulan, pake payung, dan banyak lagi atraksi lainnya. Yang lebih lengkap ada pula atraksi bersama binatang lain seperti naik anjing.
Asal Topeng monyet adalah kesenian tradisional yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Pertunjukan topeng monyet juga dapat dijumpai di India, Pakistan, Thailand, Vietnam, Cina, Jepang, dan Korea. Jenis kesenian ini melibatkan seorang pawang yang melatih monyetnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru tingkah laku manusia, misalnya mengenakan pakaian, berdandan dan pergi belanja. Monyet yang digunakan di Indonesia biasanya adalah spesies Macaca Fascicularis atau biasa disebut juga "crab eating monkey" atau "long tailed monkey".
Pertunjukkan rakyat yang murah meriah ini biasanya keliling dari kampung kekampung dengan tim 3-4 orang, seorang trainernya dan lainnya pembantu untuk memainkan musik gendang dsb. Bayarannya kalau pertunjukkannya lengkap antara Rp.15.000,-- s/d Rp.20.000,--. Tetapi setelah selesai pemainnya (monyet) disuruh keliling meminta sumbangan dari penonton. Sekali pertunjukkan mereka kadang-kadang bisa mengumpulkan uang empatpuluh sampai limapuluh ribu. Penghasilan sehari tinggal dikalikan saja.

Monyet yang melakukan atraksi-atraksi ini diiringi dengan musik yang dimainkan olah satu atau beberapa orang. Alat musik yang dimainkan biasanya berupa gendang kecil yang dimainkan dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang tali pengikat monyet. Pertunjukan ini dimainkan secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di daerah kawasan permukiman. Penontonnya kebanyakan anak-anak. Karena itu, kedatangan rombongan topeng monyet selalu disambut gembira oleh anak-anak. Kegembiraan anak-anak ini menjadi rezeki bagi rombongan topeng monyet. Uang saweran dari warga merupakan sumber nafkah mereka menghidupi keluarga.

Peringatan / Ancaman Bahaya jika melihat Pertunjukan ini.
Pertunjukan topeng monyet dapat menimbulkan bahaya akibat kontak fisik antara kera dengan penonton – misalnya monyet mencakar penonton. Beberapa kontak dapat beresiko tergigit, tercakar, dll.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lisa Jones Engel dan kawan-kawan dari Pusat Penelitian Primata, University of Washington, Amerika Serikat yang memeriksa darah dari 20 kera topeng monyet di Jakarta. Mereka menemukan bahwa sekitar setengah dari kera-kera yang diperiksa tersebut positif terkena simian foamy virus (SFV), retrovirus pada primata yang ditengarai tidak menularkan penyakit pada manusia. Dua dari kera-kera yang diperiksa positif simian retrovirus (SRV), yang dapat menular ke manusia. Baik SRV maupun SFV adalah retrovirus, yang secara tipikal bergerak perlahan dalam tubuh inangnya, sehingga memerlukan waktu tahunan sebelum dokter mengetahui dampak virus tersebut.

Seekor kera yang diperiksa juga positif terkena virus simian T-cell lymphotropic, yang diyakini sebagai virus HTLV, nenek moyang virus primata yang menular pada manusia, yang kemudian diketahui penyebab leukemia. Seekor monyet positif terkena virus herpes B, diketahui sebagai CHV-1, yang jarang menjangkiti manusia. Tetapi, dari 40 kasus pada manusia, 80% rata-rata berakibat fatal.
Belajar pada banyak penelitian di kawasan Afrika, Engel juga mencurigai kemungkinan monyet penghibur jadi perantara HIV--penyebab AIDS pada manusia. Untuk tindakan preventif, cairan tubuh monyet jangan sampai terkena bagian tubuh yang terluka sewaktu monyet menggigit atau mencakar kulit.

Semoga Informasi dan tips diatas menjadi catatan tersendiri bagi anda.
Fhotos:





Original Indonesia Read More......

Kraton Kesepuhan, Cirebon, Indonesia

Kasepuhan Palace is the grandest and best preserved palace in Cirebon. Meaning in every corner of the architecture of this palace was the most famous historic. The front page of this palace surrounded by red brick walls and there is a hall therein.
Palace has a museum which is quite complete and contains a collection of heirlooms and paintings of the kingdom. One of the sacred collection of trains Singa Barong. This train is no longer in use and only issued on every 1 Shawwal to be bathed.
The interior of the palace consists of a main building which is white. It poses the living room, bedroom and the king's throne.

History
Kasepuhan Palace was founded in 1529 by Prince Mas Mochammad Arifin II (grandson of Sunan Gunung Jati), which replaces the throne of the Sunan Gunung Jati in 1506. He lives in the Great dalem Pakungwati Cirebon. Keraton Keraton Pakungwati Kasepuhan formerly, while holding the title Prince Mas Mochammad Arifin Panembahan Pakungwati I. The name comes from the name of Queen Pakungwati Goddess Pakungwati bint who married Prince Cakrabuana Sunan Gunung Jati. He died in 1549 in the Great Mosque Sang Cipta Rasa in very old age. His name is perpetuated and glorified by Sunan Gunung Jati nasab as the name of the royal palace royal palace which is now called the Palace Pakungwati Kasepuhan.

In front of the palace there Kesepuhan plaza at the time of the ancient town square named Sangkala Buana, which is where military exercises are held on Saturdays or call at the time was Saptonan. And in this plaza was once held various kinds of punishment against any people who break the rules, such as caning. In the west there is the Mosque of Sultan Kasepuhan quite magnificent work of the guardians of the Great Mosque Sang Cipta Rasa.

While in the plaza east of the former is where the market economy - is now the market is very famous kesepuhan pocinya. Model forms palace overlooking the north by building mosques in the west and the market in the east and the plaza adjoining the palace models at that time was mainly located in coastal areas. Even today, these models are much followed by all districts and cities mainly in Java that is in front of government buildings are square and on the western side there is the mosque.

Before entering the gates of the palace complex Kasepuhan there are two of the pavilion, the west called Pancaratna who formerly was a gathering place of the palace courtier, headman or in contemporary times called the civil service. While the marquee to the east called Pancaniti which is where the officers of the palace when the holding of military exercises in the square.

Entering the palace complex way on the left there is a fairly tall building with solid brick wall around it. The building is named Siti inggil or in the language of his daily Cirebon is weak duwur the high ground. As its name suggests this building was very tall and looks like a temple complex in the time of Majapahit. The building was founded in 1529, during the reign of Sheikh Sharif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

In the front yard there inggil Siti rectangular stone table place to relax. This building is an outbuilding that was made in the 1800s. Siti inggil has two gates with the motive of the Majapahit era architectural style moment. At the north gate called Adi whereas in the south called the Gate Bull. Under this gate there is Candice Sakala Bull with Bull's writings Tinata Bata Kuta which if interpreted was in 1451.

saka which is the year of manufacture (1451 saka = 1529 M). Northern wall of the complex Siti inggil pristine while the south has ever experienced restoration / renovation. On the wall there inggil Siti complex wall plates and porslen-porslen originating from Europe and China by the year of manufacture 1745 AD Inside the complex there are 5 Siti inggil building without walls that has a name and its own function. The main building is situated in the middle named Malang Semirang with 6 units of the main pillars that symbolize the pillars of faith and if the aggregated total of 20 pillars that symbolize the fruit of 20 attributes of Allah SWT. This building is where the sultan saw military exercises or see the implementation of punishment. Building on the left side of the main building named Pendawa Lima with a number of pillars that symbolize the 5 pillars of Islam. This building where bodyguards sultan.Bangunan to the right of the main building named Semar Tinandu with 2 of the pole that represents the Two Sentence Creed. This building is where the Sultan's advisor / prince. Behind the main building named Mande Pangiring which is where the Sultan's entourage, while the adjacent building is the Mande Mande pangiring Karasemen, this place is the place accompanist tetabuhan / gamelan. In this building is still used to ring the Gamelan Sekaten (Gong Sekati), gamelan is only rung 2 times in a year ie at the time of Eid al-Fitr and Eid al-Adha. In addition there are 5 buildings without walls is also a kind of stone monument called Linga Yoni is the symbol of fertility. Linga means men and Yoni means female. The building is derived from Hindu culture. And on top of the wall around the complex Siti inggil have Candi Laras for harmonization of these inggil Siti complex.

-------------

Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.

Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.

Sejarah
Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.

Di depan Keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama Alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan keprajuritan yang diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan. Dan di alun-alun inilah dahulunya dilaksanakan berbagai macam hukuman terhadap setiap rakyat yang melanggar peraturan seperti hukuman cambuk. Di sebelah barat Keraton kasepuhan terdapat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para wali yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Sedangkan di sebelah timur alun-alun dahulunya adalah tempat perekonomian yaitu pasar -- sekarang adalah pasar kesepuhan yang sangat terkenal dengan pocinya. Model bentuk Keraton yang menghadap utara dengan bangunan Masjid di sebelah barat dan pasar di sebelah timur dan alun-alun ditengahnya merupakan model-model Keraton pada masa itu terutama yang terletak di daerah pesisir. Bahkan sampai sekarang, model ini banyak diikuti oleh seluruh kabupaten/kota terutama di Jawa yaitu di depan gedung pemerintahan terdapat alun-alun dan di sebelah baratnya terdapat masjid.

Sebelum memasuki gerbang komplek Keraton Kasepuhan terdapat dua buah pendopo, di sebelah barat disebut Pancaratna yang dahulunya merupakan tempat berkumpulnya para punggawa Keraton, lurah atau pada zaman sekarang disebut pamong praja. Sedangkan pendopo sebelah timur disebut Pancaniti yang merupakan tempat para perwira keraton ketika diadakannya latihan keprajuritan di alun-alun.

Memasuki jalan kompleks Keraton di sebelah kiri terdapat bangunan yang cukup tinggi dengan tembok bata kokoh disekelilingnya. Bangunan ini bernama Siti Inggil atau dalam bahasa Cirebon sehari-harinya adalah lemah duwur yaitu tanah yang tinggi. Sesuai dengan namanya bangunan ini memang tinggi dan nampak seperti kompleks candi pada zaman Majapahit. Bangunan ini didirikan pada tahun 1529, pada masa pemerintahan Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Di pelataran depan Siti Inggil terdapat meja batu berbentuk segi empat tempat bersantai. Bangunan ini merupakan bangunan tambahan yang dibuat pada tahun 1800-an. Siti Inggil memiliki dua gapura dengan motif bentar bergaya arsitek zaman Majapahit. Di sebelah utara bernama Gapura Adi sedangkan di sebelah selatan bernama Gapura Banteng. Dibawah Gapura Banteng ini terdapat Candra Sakala dengan tulisan Kuta Bata Tinata Banteng yang jika diartikan adalah tahun 1451.

saka yang merupakan tahun pembuatannya (1451 saka = 1529 M). Tembok bagian utara komplek Siti Inggil masih asli sedangkan sebelah selatan sudah pernah mengalami pemugaran/renovasi. Di dinding tembok kompleks Siti Inggil terdapat piring-piring dan porslen-porslen yang berasal dari Eropa dan negeri Cina dengan tahun pembuatan 1745 M. Di dalam kompleks Siti Inggil terdapat 5 bangunan tanpa dinding yang memiliki nama dan fungsi tersendiri. Bangunan utama yang terletak di tengah bernama Malang Semirang dengan jumlah tiang utama 6 buah yang melambangkan rukun iman dan jika dijumlahkan keseluruhan tiangnya berjumlah 20 buah yang melambangkan 20 sifat-sifat Allah SWT. Bangunan ini merupakan tempat sultan melihat latihan keprajuritan atau melihat pelaksanaan hukuman. Bangunan di sebelah kiri bangunan utama bernama Pendawa Lima dengan jumlah tiang penyangga 5 buah yang melambangkan rukun islam. Bangunan ini tempat para pengawal pribadi sultan.Bangunan di sebelah kanan bangunan utama bernama Semar Tinandu dengan 2 buah tiang yang melambangkan Dua Kalimat Syahadat. Bangunan ini adalah tempat penasehat Sultan/Penghulu. Di belakang bangunan utama bernama Mande Pangiring yang merupakan tempat para pengiring Sultan, sedangkan bangunan disebelah mande pangiring adalah Mande Karasemen, tempat ini merupakan tempat pengiring tetabuhan/gamelan. Di bangunan inilah sampai sekarang masih digunakan untuk membunyikan Gamelan Sekaten (Gong Sekati), gamelan ini hanya dibunyikan 2 kali dalam setahun yaitu pada saat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain 5 bangunan tanpa dinding terdapat juga semacam tugu batu yang bernama Lingga Yoni yang merupakan lambing dari kesuburan. Lingga berarti laki-laki dan Yoni berarti perempuan. Bangunan ini berasal dari budaya Hindu. Dan di atas tembok sekeliling kompleks Siti Inggil ini terdapat Candi Laras untuk penyelaras dari kompleks Siti Inggil ini.

Original Indonesia Read More......

Tuesday, November 23, 2010

Cirebon

Cirebon (formerly referred to as Cheribon in English) is a port city on the north coast of the Indonesian island of Java. It is located in the province of West Java near the provincial border with Central Java, approximately 297 km east of Jakarta.
The seat of a former Sultanate, the city's West and Central Java border location have seen its history influenced by both Sundanese and Javanese culture and also Chinese.

Its name is often said to be derived from the Sundanese words of "Cai" (or river) and "Rebon" (or "shrimp"). (Indeed the main production of the city is fishery including shrimps.) The alternative Javanese derivation is from "Caruban", meaning "mixture"--a reference to Cirebon's complex mix of Javanese, Malay, Sundanese, Chinese and Arabic cultural elements. While Indonesians from outside of Cirebon pronounce the name CHEE-reh-bon, locals say Cheer-BON. (Rolling the R's, of course.)
The city weather is hot and humid. Wear cotton clothes. You do not need long sleeves shirt, instead a T-shirt and knee-long trousers are comfortable. Some places like mosques (masjid) and temples require polite dress such as long trousers/skirts. Hot pants/mini skirts will attract people attention and might be considered impolite.

History
Cirebon was one of the independent sultanates founded by Sunan Gunungjati of Demak in the early 16th century. Later the kingdoms of Banten and Mataram fought over Cirebon, which declared its allegiance to Sultan Agung of Mataram but the city was ceded to the Dutch in the 1677. A treaty in 1705 saw Cirebon become a Dutch protectorate jointly administered by three sultans whose courts rivalled those of Central Java.

During the time of the Dutch "Culture System" a flourishing trade in colonial cash crops attracted many Chinese entrepreneurs and the Chinese influence is still evident in the batik for which Cirebon is famous. Cirebon suffered a famine in 1844, apparently triggered by a combination of drought and the shift from subsistence agriculture to cash crops, particularly indigo and sugarcane.[citation needed]

How to Get There.
You can get there by rail from Jakarta (Gambir Station or Jatinegara Station) you can take the Cirebon Express for Rp 70,000 (economy) or Rp 95,000 (executive). It takes about 3 hours and 15 minutes. A more expensive but still very cheap alternative is the Argo Jati train at Rp 120,000.

Get around
There are several ways of getting around the town of Cirebon.
By rented car - this is the most convenient way.
By 'Angkot' - this is the public van transport. However, they are not as comfortable as your own private car. Cost around Rp 3,000 for most journeys.
By 'Becak' - similar to a rickshaw. You hop on the 'wheeled chair' and the driver will cycle the becak around for you. It will cost you from Rp 5,000 to Rp 20,000. Prices are highly negotiable.
There are some taxis in Cirebon (the taxi driver informed me there's only 20 units of taxi in this city). The rate is on hourly basis, based on your negotiation skill, it should be around Rp. 75,000 per hour.

Tourist attractions / Places
- Kraton Kasepuhan
- Kraton Kanoman
- Gua Sunyaragi
- Grave of Sunan Gunungjati

How to buy some thing / get souvenirs
- Batik Cirebon
- Toserba YOGYA Grand Centre, Jalan Karanggetas. Located at the heart of the city, this Toserba (toko serba ada) which means, shop that sell everything, consisted of 4 floors: 1st floor - shoes & bags department. 2nd floor - ladies wear & mens wear 3rd floor - supermarket 4th floor - Marina Restaurant

Local cuisines / food are:
- Nasi Jamblang. The most famous one is Mang Dul, you could easily eat at Grage Mall or Toserba YOGYA Grand Centre food court.
- Nasi Lengko. The most famous one is located on Jalan Pagongan. Nasi lengko is consist of steamy rice, tempe and tahu, bean sprout, and covered with peanuts sauce, kucai and sweet soysauce in the top of it. It's better if you eat it with lamb satay and kerupuk aci.
- Sate Kalong. You can find it only at night. That is way they named it sate kalong (kalong:bat)
- Tahu Gejrot
- Empal Gentong.

Seafood restaurants:
- Jumbo Seafood Restaurant
- Marina Restaurant
- Mang Mul

Hotels
- With fit budget (Hotel Asri)
- Splurge (Hotel Bentani, Hotel Park, Hotel Patra Jasa, Hotel Puri Santika)
---o0o---

Indonesia Version
Cirebon (dahulu disebut sebagai Cirebon dalam bahasa Inggris) adalah sebuah kota pelabuhan di pantai utara pulau Jawa Indonesia. Hal ini terletak di propinsi Jawa Barat dekat perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah, sekitar 297 km sebelah timur Jakarta.
Kursi dari Kesultanan mantan, kota Barat dan Jawa Tengah lokasi perbatasan telah melihat sejarah dipengaruhi oleh kedua Cina Sunda dan Jawa budaya serta.

Namanya sering dikatakan berasal dari kata Sunda dari "Cai" (atau sungai) dan "Rebon" (atau "udang"). (Memang produksi utama kota ini perikanan termasuk udang.) Jawa Penurunan alternatif dari "Caruban", yang berarti "campuran" - referensi untuk campuran kompleks Cirebon Jawa, Melayu, Arab unsur Sunda, Cina dan budaya. Sementara Indonesia dari luar Cirebon mengucapkan nama Chee-Reh-bon, penduduk setempat mengatakan Cheer-BON. (Rolling R, tentu saja.)
Cuaca kota panas dan lembab. Memakai pakaian katun. Anda tidak perlu baju lengan panjang, bukan T-shirt dan celana panjang lutut-nyaman. Beberapa tempat seperti mesjid (masjid) dan kuil-kuil memerlukan berpakaian sopan seperti celana panjang / rok. Hot celana / rok mini akan menarik perhatian orang dan mungkin dianggap tidak sopan.

Sejarah
Cirebon merupakan salah satu kesultanan independen yang didirikan oleh Sunan Gunungjati dari Demak pada abad ke-16 awal. Kemudian kerajaan Banten dan Mataram diperebutkan Cirebon, yang menyatakan kesetiaan kepada Sultan Agung Mataram, tetapi kota itu menyerahkan kepada Belanda pada 1677. Sebuah perjanjian pada 1705 melihat Cirebon menjadi protektorat Belanda bersama dikelola oleh tiga sultan yang pengadilan disaingi orang Jawa Tengah.

Selama masa Belanda "Sistem Budaya" perdagangan yang berkembang dalam tanaman kolonial menarik banyak pengusaha Cina dan pengaruh Cina masih terlihat di Cirebon batik yang terkenal. Cirebon mengalami kelaparan tahun 1844, tampaknya dipicu oleh kombinasi dari kekeringan dan pergeseran dari pertanian subsistensi ke tanaman, terutama nila dan tebu. [Rujukan?]



Bagaimana cara kesana.
Anda bisa mendapatkan di sana dengan kereta api dari Jakarta (Stasiun Gambir atau Jatinegara Station), Anda dapat mengambil Express Cirebon sebesar Rp 70.000 (ekonomi) atau Rp 95.000 (eksekutif). Perlu waktu sekitar 3 jam dan 15 menit. Sebuah alternatif yang lebih mahal tapi masih sangat murah adalah kereta api Argo Jati sebesar Rp 120.000.


SaranaTransportasi.
Ada beberapa cara mendapatkan sekitar kota Cirebon.
Dengan mobil sewaan - ini adalah cara yang paling nyaman.
Dengan 'Angkot' - ini adalah van transportasi umum. Namun, mereka tidak senyaman mobil pribadi Anda sendiri. Biaya sekitar Rp 3.000 untuk perjalanan paling.
Dengan 'Becak' - mirip dengan becak. Anda hop pada 'kursi roda' dan sopir siklus akan di becak sekitar untuk Anda. Akan dikenakan biaya dari Rp 5.000 menjadi Rp 20.000. Harga sangat negotiable.
Ada beberapa taksi di Cirebon (sopir taksi memberitahu saya ada hanya 20 unit taksi di kota ini). Tarif ini berdasarkan jam, berdasarkan kemampuan negosiasi Anda, seharusnya sekitar Rp. 75.000 per jam.


Tempat-tempat wisata
- Kraton Kasepuhan
- Kraton Kanoman
- Gua Sunyaragi
- Makam Sunan Gunungjati


Souvenir
- Batik Cirebon
- Toserba YOGYA Grand Centre, Jalan Karanggetas. Terletak di jantung kota, ini Toserba (Toko Serba ADA) yang berarti, toko yang menjual segala sesuatu, terdiri dari 4 lantai: lantai 1 - sepatu & tas departemen. Lantai 2 - wanita memakai & memakai mens Lantai 3 - supermarket lantai 4 - Marina Restoran


Masakan lokal.
- Nasi jamblang. Yang paling terkenal adalah Mang Dul, Anda dapat dengan mudah bisa makan di Grage Mall atau Toserba YOGYA Grand Centre pengadilan makanan.
- Nasi Lengko. Yang paling terkenal adalah terletak di Jalan Pagongan. Nasi Lengko terdiri dari beruap, beras dan tahu tempe, tauge, dan ditutup dengan saus kacang, kecap Kucai dan manis di atasnya. Lebih baik jika Anda makan dengan aci domba sate dan kerupuk.
- Sate Kalong. Anda dapat menemukannya hanya pada malam hari. Itulah cara mereka menamakannya sate Kalong (Kalong: bat)
- Tahu Gejrot
- Empal Gentong.


Seafood restoran
- Restoran Jumbo Seafood
- Marina Restoran
- Mang Mul


Hotel
- Dengan anggaran fit (Hotel Asri)
- Royal (Hotel Bentani, Park Hotel, Hotel Patra Jasa, Hotel Puri Santika)



Original Indonesia Read More......

Ayam Goreng Mbok Berek

English Version.
The one of Indonesian legendary Fried Chicken Franchise Restaurants is Ayam Goreng Mbok Berek. Mbok Berek started her business in Jogjakarta, Indonesia. Her real name was "Nini Ronodikromo". Her friendly name as "Mbok Berek" began from one of her children that often cried loudly (tantrum). In Javanese language they called such cry as "Berek-Berek". So from time to time people around her began to call her "Mbok Berek". The name surely brought her fortune until today, because of its uniqueness and easiness to be pronounced.
Mbok Berek Fried Chicken is actually an evolved version of Ayam Goreng Kalasan (traditional jogjakarta fried chicken). The business campaign slogan of Mbok Berek is "Ayam Desa Masuk Kota" or in English "Countryside Chicken Entering Town". This recipe originated from Central Java about 30 years ago. Now Mbok Berek Restaurant Chain is being franchised under "PT. Weling Simbah Wulung".

The secret recipes as detail.......

Ingredients:
- 8 eschalots chopped
- 3 cloves garlic chopped
- 4 candlenuts
- 1 teaspoon salt
- 2 cups unsweetened coconut water
- 2 teaspoons ground coriander
- 1 piece fresh galangal bruised - (5 cm)
- 3 salam leaves - optional
- 1 whole fresh chicken cut into 10 serving pieces
- with a cleaver or 1kg chicken pieces
- 2 cups oil for deep-frying

Fragrang Chilli Sambal (Sauce):
- 4 large red chillies chopped -- (4 to 6)
- 8 eschalots chopped
- 2 cloves garlic chopped
- 1 piece fresh galangal -- (1 cm)
- 1.5 teaspoons finely chopped palm sugar
- 1 teaspoon dried shrimp paste
- 0.5 teaspoon salt
- 1.5 tablespoons vegetable oil
- 0.125 teaspoon freshly grated nutmeg
- 2 stems fresh lemon grass bottom 10cm only --
- cut in half
- bruised
- 2 salam leaves - optional
- 0.25 tamarind juice

Substitutes:
- 1 large red or brown onion instead of eschalots
- replace candlenuts with 4 raw unsalted macadamia nuts or 8 cashews
- replace coconut water with 1 cup water and 1 cup chicken stock if desired
- Use soft brown sugar instead of palm sugar

How to cook:
1. Make the sambal by processing the chillies, eschalots, garlic, galangal, sugar, shrimp paste, and salt in a spice grinder.
2. Heat oil in a wok or saucepan and fry ground mixture nutmeg, lemon grass and salam leaves 4 minutes.
3. Add the tamarind juice, simmer 30-60 seconds.
4. Remove lemon grass and salam leaves.
5. Transfer sambal to four small sauce dishes and leave to cool.
6. Prepare chicken by processing eschalots, garlic, candlenuts, and salt to a smooth paste, in a food processor, or spice grinder.
7. Add a little of the coconut water if needed to keep the blades turning.
8. Heat a wok for 30 seconds then add the ground mixture, coconut water, coriander, galangal, salam leaves, and chicken pieces.
9. Bring to the boil, reduce heat and simmer uncovered until chicken is just tender 15-20 minutes.
10. Drain chicken and dry thoroughly with paper towel. Heat a wok for 30 seconds, then add the oil.
11. When very hot, deep fry the chicken, turning frequently until golden brown, 2 minutes.
12. Drain and serve with the Fragrant Chilli Sambal.

And ready to serve...

Indonesian Version.
Salah satu legendaris Indonesia Ayam Goreng Restoran Waralaba adalah Ayam Goreng Mbok Berek. Mbok Berek memulai usahanya di Yogyakarta, Indonesia. Nama asli nya adalah "Nini Ronodikromo". Nama ramah nya sebagai "Mbok Berek" mulai dari salah satu anaknya yang sering menangis keras (mengamuk). Dalam bahasa Jawa yang mereka sebut menangis seperti "Berek-Berek". Jadi dari waktu ke waktu orang-orang di sekitarnya mulai memanggil dia "Mbok Berek". Nama pasti membawa hartanya sampai hari ini, karena keunikannya dan kemudahan untuk diucapkan.

Mbok Berek Fried Chicken sebenarnya merupakan versi berevolusi dari Ayam Goreng Kalasan (jogjakarta ayam goreng tradisional). Kampanye bisnis slogan Mbok Berek adalah "Ayam Desa Masuk Kota" atau dalam bahasa Inggris "Ayam Desa Memasuki Kota". Resep ini berasal dari Jawa Tengah sekitar 30 tahun yang lalu. Sekarang Mbok Berek Jaringan Restoran sedang waralaba di bawah "PT Weling Simbah Wulung.".

Rahasia resep sebagai detail .......

Bahan:
- 8 eschalots cincang
- 3 siung bawang putih cincang
- 4 kemiri
- 1 sendok teh garam
- 2 cangkir air kelapa manis
- 2 sendok teh ketumbar tanah
- 1 buah segar lengkuas memar - (5 cm)
- 3 lembar daun salam - opsional
- 1 seluruh ayam potong segar ke dalam 10 melayani potong
- Dengan pisau atau potongan ayam 1kg
- 2 cangkir minyak untuk menggoreng deep-


Fragrang Cabe Sambal (Saus):
- 4 cabe merah besar cincang - (4 sampai 6)
- 8 eschalots cincang
- 2 siung bawang putih cincang
- 1 potong lengkuas segar - (1 cm)
- 1,5 sendok teh gula merah cincang halus
- 1 sendok teh terasi
- 0,5 sendok teh garam
- 1,5 sendok makan minyak sayur
- 0,125 sdt pala parut
- 2 batang bawah 10 cm rumput segar hanya lemon -
- Dipotong setengah
- Memar
- 2 lembar daun salam - opsional
- 0,25 air asam


Pengganti:
- 1 bawang merah atau coklat besar daripada eschalots
- Ganti kemiri dengan 4 kacang macadamia mentah tawar atau 8 kacang mete
- Ganti air kelapa dengan 1 gelas air dan 1 saham ayam cangkir jika diinginkan
- Gunakan gula merah lembut bukan gula kelapa


Cara memasak:
1. Membuat sambal dengan pengolahan cabe, eschalots, bawang putih, lengkuas, gula, terasi, dan garam dalam gilingan rempah-rempah.
2. Panaskan minyak dalam wajan atau panci dan pala campuran tanah goreng, serai dan daun salam 4 menit.
3. Tambahkan air asam, didihkan 30-60 detik.
4. Hapus serai dan daun salam.
5. Transfer sambal sampai empat piring saus kecil dan biarkan hingga dingin.
6. Siapkan ayam oleh eschalots pengolahan, bawang putih, kemiri, dan garam untuk pasta halus, dalam food processor, atau penggiling rempah-rempah.
7. Tambahkan sedikit dari air kelapa jika diperlukan untuk menjaga pisau berputar.
8. Panaskan wajan selama 30 detik kemudian tambahkan campuran tanah, air kelapa, ketumbar, lengkuas, daun salam, dan potongan ayam.
9. Didihkan, kecilkan api dan rebus menemukan sampai ayam empuk hanya 15-20 menit.
10. Tiriskan ayam dan benar-benar kering dengan handuk kertas. Panaskan wajan selama 30 detik, kemudian tambahkan minyak.
11. Ketika sangat panas, goreng ayam, sering balik sampai kecokelatan, 2 menit.
12. Tiriskan dan sajikan dengan Harum Sambal Chilli.

Dan siap untuk disajikan ...

Original Indonesia Read More......

Soto Ayam Recipes


English Version
Ingredients:
1 whole chicken boiled with sufficient water
5 pcs hard-boiled eggs
Boiled potatoes 2bh
Toge taste
Potato chips
Fried shallots to taste
2 cm galangal, smashed
1 stalk lemongrass, crushed
salt, pepper, sugar
Lemon
Green onion, thinly sliced celery
Mashed Seasonings:
Red onions 3 pcs
5 cloves garlic
Ginger 1 cm
1 cm turmeric
Pecan 5 pcs

How to cook:
1. Chicken stew on-Suir Suir.
2. Enter spices, lemongrass, galangal, salt, sugar, pepper into the chicken broth to boiling.
3. Serve in bowls with a set of eggs, bean sprouts, boiled potatoes, chicken suiran and flush with the sauce, sprinkle with fried shallots, Daum onion, celery top and add the lime juice.
4. Chicken soup is delicious when served with sauces.

Sambal soto:
bh rawit5 chili boiled, mashed add a little salt and pour a little hot broth.


Indonesia Version
Bahan:
Ayam 1 ekor direbus dengan air secukupnya
telur rebus 5 bh
Kentang rebus 2bh
Toge secukupnya
Keripik kentang
Bawang merah goreng secukupnya
Lengkuas 2 cm, memarkan
Sereh 1 btg, memarkan
garam, merica, gula
Jeruk nipis
Daun bawang, seledri iris halus

Bumbu dihaluskan:
Bawang merah 3 bh
Bawang putih 5 siung
Jahe 1 cm
Kunyit 1 cm
Kemiri 5 bh

Cara memasak:
1. Ayam rebusan di suir-suir.
2. Masukkan bumbu halus, sereh, lengkuas, garam, gula, merica kedalam kaldu ayam sampai mendidih.
3. Sajikan di mangkok dengan menyusun telur, toge, kentang rebus, suiran ayam dan siram dengan kuah, taburi bawang merah goreng, daum bawang, seledri diatasnya dan tambahkan perasan jeruk nipis.
4. Soto ayam sangat sedap bila disajikan dengan sambalnya.

Sambal soto:
cabe rawit5 bh direbus, haluskan tambah sedikit garam dan tuangi sedikit air kaldu panas.

Original Indonesia Read More......

Sunday, November 21, 2010

Indonesia Geography


English Version.
Indonesia, officially the Republic of Indonesia, is a country in Southeast Asia and Oceania. Indonesia comprises 17,508 islands. With a population of around 238 million people, it is the world's fourth most populous country, and has the world's largest population of Muslims. Indonesia is a republic, with an elected legislature and president. The nation's capital city is Jakarta. The country shares land borders with Papua New Guinea, East Timor, and Malaysia. Other neighboring countries include Singapore, Philippines, Australia, and the Indian territory of the Andaman and Nicobar Islands. Indonesia is a founding member of ASEAN and a member of the G-20 major economies.
The Indonesian archipelago has been an important trade region since at least the seventh century, when Srivijaya and then later Majapahit traded with China and India. Local rulers gradually absorbed foreign cultural, religious and political models from the early centuries CE, and Hindu and Buddhist kingdoms flourished. Indonesian history has been influenced by foreign powers drawn to its natural resources. Muslim traders brought Islam, and European powers fought one another to monopolize trade in the Spice Islands of Maluku during the Age of Discovery. Following three and a half centuries of Dutch colonialism, Indonesia secured its independence after World War II. Indonesia's history has since been turbulent, with challenges posed by natural disasters, corruption, separatism, a democratization process, and periods of rapid economic change. The current nation of Indonesia is a unitary presidential republic consisting of thirty three provinces.

Across its many islands, Indonesia consists of distinct ethnic, linguistic, and religious groups. The Javanese are the largest—and the politically dominant—ethnic group. Indonesia has developed a shared identity defined by a national language, ethnic diversity, religious pluralism within a majority Muslim population, and a history of colonialism including rebellion against it. Indonesia's national motto, "Bhinneka Tunggal Ika" ("Unity in Diversity" literally, "many, yet one"), articulates the diversity that shapes the country. Despite its large population and densely populated regions, Indonesia has vast areas of wilderness that support the world's second highest level of biodiversity. The country is richly endowed with natural resources, yet poverty remains widespread in contemporary Indonesia.

Indonesia consists of 17,508 islands, about 6,000 of which are inhabited. These are scattered over both sides of the equator. The largest are Java, Sumatra, Borneo (shared with Brunei and Malaysia), New Guinea (shared with Papua New Guinea), and Sulawesi. Indonesia shares land borders with Malaysia on Borneo, Papua New Guinea on the island of New Guinea, and East Timor on the island of Timor. Indonesia shares maritime borders across narrow straits with Singapore, Malaysia, and the Philippines to the north, and with Australia to the south. The capital, Jakarta, is on Java and is the nation's largest city, followed by Surabaya, Bandung, Medan, and Semarang.

At 1,919,440 square kilometers (741,050 sq mi), Indonesia is the world's 16th-largest country in terms of land area. Its average population density is 134 people per square kilometer (347 per sq mi), 79th in the world,[68] although Java, the world's most populous island,[69] has a population density of 940 people per square kilometer (2,435 per sq mi). At 4,884 metres (16,024 ft), Puncak Jaya in Papua is Indonesia's highest peak, and Lake Toba in Sumatra its largest lake, with an area of 1,145 square kilometers (442 sq mi). The country's largest rivers are in Kalimantan, and include the Mahakam and Barito; such rivers are communication and transport links between the island's river settlements. Mount Semeru and Mount Bromo in East Java. Indonesia's seismic and volcanic activity is among the world's highest.

Indonesia's location on the edges of the Pacific, Eurasian, and Australian tectonic plates makes it the site of numerous volcanoes and frequent earthquakes. Indonesia has at least 150 active volcanoes, including Krakatoa and Tambora, both famous for their devastating eruptions in the 19th century. The eruption of the Toba supervolcano, approximately 70,000 years ago, was one of the largest eruptions ever, and a global catastrophe. Recent disasters due to seismic activity include the 2004 tsunami that killed an estimated 167,736 in northern Sumatra, and the Yogyakarta earthquake in 2006. However, volcanic ash is a major contributor to the high agricultural fertility that has historically sustained the high population densities of Java and Bali.

Lying along the equator, Indonesia has a tropical climate, with two distinct monsoonal wet and dry seasons. Average annual rainfall in the lowlands varies from 1,780–3,175 millimeters (70–125 in), and up to 6,100 millimeters (240 in) in mountainous regions. Mountainous areas—particularly in the west coast of Sumatra, West Java, Kalimantan, Sulawesi, and Papua—receive the highest rainfall. Humidity is generally high, averaging about 80%. Temperatures vary little throughout the year; the average daily temperature range of Jakarta is 26–30 °C.

---o0o---
Indonesia Version

Indonesia, secara resmi Republik Indonesia, adalah sebuah negara di Asia Tenggara dan Oseania.
Indonesia terdiri dari 17.508 pulau. Dengan populasi sekitar 238 juta orang, itu adalah negara keempat terpadat di dunia yang paling, dan memiliki populasi terbesar di dunia Muslim. Indonesia adalah republik, dengan legislatif dan presiden terpilih. Ibukota negara adalah Jakarta. saham Negara ini berbatasan dengan Papua Nugini, Timor Leste, dan Malaysia. Negara tetangga lainnya termasuk Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah India Andaman dan Nikobar. Indonesia adalah anggota pendiri ASEAN dan anggota G-20 ekonomi utama.
Kepulauan Indonesia telah menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ketujuh, ketika Sriwijaya dan kemudian Majapahit diperdagangkan dengan Cina dan India. penguasa lokal secara bertahap diserap model budaya, agama dan politik asing dari abad-abad pertama CE, dan Hindu dan Budha kerajaan berkembang. sejarah Indonesia telah dipengaruhi oleh kekuatan asing tertarik pada sumber daya alamnya. Pedagang Muslim membawa Islam, dan negara Eropa berperang satu sama lain untuk memonopoli perdagangan di Kepulauan Rempah Maluku selama Age of Discovery. Setelah tiga setengah abad kolonialisme Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya setelah Perang Dunia II. Sejarah Indonesia sejak itu bergolak, dengan tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat. Bangsa Indonesia saat ini adalah presiden republik kesatuan yang terdiri dari tiga puluh tiga propinsi.

Di seberang banyak pulau, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama yang berbeda. Orang Jawa adalah terbesar dan kelompok politik yang dominan-etnis. Indonesia telah mengembangkan sebuah identitas bersama didefinisikan oleh bahasa nasional, keragaman etnis, pluralisme agama dalam mayoritas penduduk Muslim, dan sejarah kolonialisme, termasuk pemberontakan melawannya. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika" ("Unity in Diversity" harfiah, "banyak, namun satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Walaupun populasi yang besar dan daerah padat, Indonesia memiliki wilayah luas padang gurun yang kedua tingkat dukungan tertinggi di dunia keanekaragaman hayati. Negara ini kaya akan sumber daya alam, namun kemiskinan tetap meluas di Indonesia kontemporer.

Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, sekitar 6.000 di antaranya dihuni. Ini tersebar di kedua sisi khatulistiwa. Yang terbesar adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan (bersama dengan Brunei dan Malaysia), New Guinea (bersama dengan Papua New Guinea), dan Sulawesi. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Borneo, Papua Nugini di pulau New Guinea, dan Timor Timur di pulau Timor. Indonesia berbatasan maritim saham di selat sempit dengan Singapura, Malaysia, dan Filipina di utara, dan dengan Australia di selatan. Ibukota, Jakarta, ada di Jawa dan adalah kota terbesar di negara itu, diikuti oleh Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang.

Pada 1.919.440 kilometer persegi (741.050 sq mi), Indonesia adalah negara di dunia 16-terbesar dalam hal luas lahan. kepadatan penduduk rata-rata adalah 134 orang per kilometer persegi (347 per sq mi), 79 di dunia, [68] meskipun Jawa, pulau terpadat di dunia, [69] memiliki kepadatan penduduk 940 orang per kilometer persegi (2.435 per sq mi). Pada 4884 meter (16.024 kaki), Puncak Jaya di Papua adalah puncak tertinggi Indonesia, dan Danau Toba di Sumatera danau terbesarnya, dengan luas 1.145 kilometer persegi (442 mil ²). sungai-sungai di negara terbesar di Kalimantan, dan termasuk Mahakam dan Barito; sungai tersebut komunikasi dan transportasi antara pemukiman sungai pulau. Gunung Semeru dan Gunung Bromo di Jawa Timur. kegiatan di Indonesia seismik dan gunung berapi merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Indonesia lokasi di tepi lempeng Pasifik, Eurasia, dan Australia tektonik membuat situs banyak gunung berapi dan gempa bumi. Indonesia memiliki sedikitnya 150 gunung berapi aktif, termasuk Krakatau dan Tambora, keduanya terkenal karena letusan dahsyat mereka di abad ke-19. Letusan Supervolcano Toba, kira-kira 70.000 tahun yang lalu, merupakan salah satu letusan terbesar yang pernah, dan bencana global. bencana terbaru karena aktivitas seismik termasuk tsunami 2004 yang menewaskan sekitar 167.736 diperkirakan di Sumatra bagian utara, dan gempa bumi Yogyakarta pada 2006. Namun, abu vulkanik merupakan penyumbang utama terhadap kesuburan pertanian tinggi yang secara historis berkelanjutan kepadatan penduduk yang tinggi Jawa dan Bali.

Berbaring sepanjang khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis, dengan dua musim yang berbeda musiman basah dan kering. curah hujan tahunan rata-rata di dataran rendah bervariasi dari 1,780-3,175 milimeter (70-125 in), dan sampai 6.100 mm (240 in) di daerah pegunungan. Daerah-daerah pegunungan-khususnya di pantai barat Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-menerima curah hujan tertinggi. Kelembaban umumnya tinggi, rata-rata sekitar 80%. Suhu bervariasi sedikit sepanjang tahun, kisaran suhu rata-rata harian Jakarta 26-30 ° C.

Original Indonesia Read More......